Copyright © 2011 - 2012
Ruang Imaji

Cerpen : Cinta Tak Terbalas

Minggu, 13 Juli 2014

Awan-awan yang putih di bentangan langit biru itu adalah pulau-pulau kapas. Kadang, awan itu membentuk bentangan air terjun yang membeku, atau gunung karang putih yang mengambang di lautan biru.

Dan ketika awan-awan itu kian memerah dan akhirnya hilang oleh gelap malam, dia pun berjalan pulang ke rumahnya. Di sapanya rumput, batu, tanah dan perdu. Disenyuminya angin yang dengan nakal menyusup-nyusup di sela rambutnya.

Disapanya mawar merah dalam pot di beranda itu dengan siraman air. Kemudian dinyalakannya saklar dan beranda menunjukkan wajahnya yang samar-samar. Beberapa serangga mengitari bola lampu, seperti bergembira menyaksikan kehidupan ada di rumah itu.

Apa yang bisa ku lakukan setelah semua pintu hatinya tertutup bagiku? Tak ada lagi sisa perasaan. Hatinya tak membutuhkan seorang wanita yang lamban seperti aku. Hatinya tak membutuhkan seorang perempuan sepertiku. Tidak. Dia belum lupa dengan cinta pertamanya. Kini aku hanya bisa berharap.

Saat itu aku sedang duduk, setelah tentu saja mandi, dan memakan snack di teras rumah dengan segelas susu di atas meja. Entah mengapa, aku selalu memikirkannya. Dengan lesu, ku berjalan dengan menggenggam handphone, berharap dirinya menelpon diriku.

Dengan harap-harap cemas ku sms dia duluan dengan menanya kabarnya. Aku merasa dek-dekkan dan berharap dia membalas sms ku. Selang beberapa menit hp ku berbunyi, aku membuka dengan menekan tombol yes. Ternyata sms ku dibalas olehnya. “sedang duduk-duduk aja nih..” dirimu lagi apa? Tanya dia.
Aku senang ternyata dia membalas sms ku. Ku jawab, “lagi nonton” gumamku. Lalu setelah lama kami berbalas smsan dan setelah panjang lebar menguraikan berbagai hal, dia tiba-tiba mengajak ku untuk jalan-jalan sore. Sms itu membuat diriku senang karena laki-laki yang mengajak ku jalan-jalan adalah orang yang kuharapkan selama ini.

Usai membaca smsn itu, aku bersiap-siap untuk berdandan, aku tidak mau kelihatan buruk di depannya. Sejam kemudian dia menjemputku. Sepanjang jalan, ku peluk dirinya, aku merasa menemukan seoarang yang kunanti-nantikan selama ini. Kemudian dia berkata “kita ke warnet yuk?” dan u jawab “ayo”. Gumamku. Hati ku berkata” kemana pun kau mengajak diriku pergi,aku akan ikut kemanapun kau pergi’ hehehe!!!

Sesampai di warnet, kami duduk berdampingan. Dengan asyiknya dia mendownload lagu-lagu, pamdanganku tidak pernah lepas darinya. Kutatap wajah dan senyumnya, kulitnya yang putih membuatku tidak mau terlepas dari pandangan itu. Kurasa aku menemukan seoarang laki-laki yang cocok bagiku.

Tiba-tiba dia berkata “jangan tatapnya kayak gitu donk, jadi malu nih”
Aku kaget dan terhentak “ siapa juga yang tatap kamu, jangan GR dong !!”
Ya udah, kalau begitu kita pulang ya!! Tanya dia,
“Oke” jawabku
Kami pun bangkit dari tempat duduk dan menuju kasir setelah itu kami pun pulang.


***

Hari itu sesaat di warnet,setiap saat dan sepanjang malam, selalu teringat dengan wajah dan senyumnya. Tak lama kemudian aku menelepon dirinya. Terdengar nada dering dari jauh sana, tak lama kemudian ada sahutan, “halooo”. Tangan ku terasa bergetar mendengar suaranya. Lalu ku jawab “halooo, lagi ngapain nih”. “Lagi bakar-bakar ubi nih”. Sahut dia.
“Aku kagen nih sama kamu !! bercanda kok” kataku.
“kok bercanda sih?? Beneran tidak kagen nih?”, jawabnya dari seberang.
“Ya sudah aku sebenarnya kangen beneran!!” jawabku malu-malu
“Begitu dong, soalnya aku juga kagen beneran sama kamu!!” Sahutnya
Aku merasa senang sekali membaca balasan darinya bahwa dirinya juga kangen dengan diriku. Tak lama kemudian ada sms darinya, “besok kita jalan-jalan lagi ya??”
“Oke”, jawabku
Dan kami menyudahi obrolan itu setelah dia mengucapkan kata”dah….”

Semenjak jalan-jalan itu, aku selalu memikirkannya. Aku mengambil handphone dan meneleponnya. Tiba-tiba ada sahutan “halooo”.
“haloooo, lagi apa nih?” kataku, untuk mengawali pembicaraan.
“lagi dengerin musik ”,katanya.
“yan, aku kagen sama kamu..kamu kagen gak sama aku?? Kataku
“aku juga kagen kok”jawabnya
Mungkin karena aku tidak dapat menahan perasaanku terhadapnya, tiba-tiba aku menembaknya duluan.” Aku suka sama kamu, yan”
Aku lama menunggu balasan darinya, mungkin dia kaget mendengar ada cewek yang nembak cowok duluan.lalu dia menjawab, “aku juga suka sama kamu, tapi aku ingin dekat dulu sama kamu. Karena aku belum bisa melupakan cinta pertamaku”.
Aku senang sekaligus kecewa mendengar dia belum bisa melupakan cinta pertamanya.
“ya sudah, kalau kamu ingin dekat dulu” jawabku dengan nada kecewa.
Kami pun menyudahi obrolan.

Dua hari kemudian, aku duduk dan termenung jika mengingat orang yang kusayangi belum bisa melupakan cinta pertamanya. Aku sedih dan kecewa. Dan dua hari ini pula, kabarnya tidak ada lagi. Seakan dia telah ditelan bumi, tanpa ada kabar-kabarnya. Smsku juga tidak pernah dibalas, disinilah aku berpikir, mungkin dia bukanlah orang yang cocok bagiku. Aku menyesal telah menyatakan perasaanku yang sebenarnya kepadanya. Aku juga tidak bisa memaksakan perasaannya kepadaku, aku putuskan untuk tidak menghubungi dia lagi !!!. dan hatiku berkata, masih banyak cowok-cowok didunia ini,bukan hanya dia saja laki-laki yang hidup di dunia ini. Suatu saat aku akan melupakanmu dan juga aku akan menemukan sesosok laki-laki yang baik dan menerima aku apa adanya. Aku terlalu berharap denganmu. Cintaku hanya diangan saja., bagiku ini hanya sebuah mimpi.



Mataram, 16 Desember 2009