Teks laporan (yang dalam bahasa Inggris disebut report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi. Teks laporan juga disebut teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Teks laporan sering kali dianggap sama dengan teks deskripsi. Sebenarnya, teks laporan dan teks deskripsi berbeda. Perbedaan yang paling menonjol di antara keduanya terletak pada sifatnya, yaitu bahwa teks laporan bersifat global dan universal, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual.
Teks laporan
Makhluk di Bumi Ini
1
|
Benda di dunia dapat dikelompokkan atas dasar kenyataan
bahwa benda-benda tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dalam beberapa
hal. Dengan pengelompokan, benda-benda itu lebih mudah dipelajari.
|
2
|
Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasikan menjadi
dua kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati. Yang pertama sering disebut
makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk mati. Benda hidup mempunyai
ciri-ciri umum, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan mempunyai keturunan.
Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda mati dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri
umum tersebut. Kera, tumbuh-tumbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh-contoh
benda hidup. Sementara itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh-contoh
benda mati.
|
3
|
Benda hidup dapat dikelompokkan lagi menjadi binatang dan
tumbuh-tumbuhan. Pengelompokan itu dilakukan karena keduanya berbeda dalam
beberapa hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat
lain. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah,
tetapi hidup. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat melakukan sesuatu yang sangat
penting yang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan dapat
menghasilkan makanan sendiri, sedangkan binatang tidak. Rumput, gandum, dan
tanaman keras adalah jenis tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak semua
tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh karena
itu, tumbuh-tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan tumbuh-tumbuhan tidak
berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah mempunyai bunga, tetapi jamur,
lumut, dan pakis tidak.
|
4
|
Selanjutnya, binatang dapat dibagi menjadi vertebrata
dan invertebrata. Vertebrata mempunyai tulang belakang yang meliputi manusia,
burung, anjing, katak, dan lain-lain, sedangkan invertebrata tidak mempunyai
tulang belakang yang meliputi ubur-ubur, kupu-kupu, dan laba-laba. Terdapat lima kelompok
vertebrata, yaitu mamalia, burung, amfibia, reptilia, dan ikan.
|
(Diolah dari Learning
English through General Science, 1984:29)
Pernyataan umum atau klasifikasi |
Benda di dunia dapat
dikelompok-kelompokkan atas dasar kenyataan bahwa benda-benda tersebut
memiliki persamaan dan perbedaan dalam beberapa hal. Dengan pengelompokan
benda-benda itu lebih mudah dipelajari.
|
Anggota/aspek yang dilaporkan |
Semua benda di dunia ini dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati. Yang
pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk mati.
Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan
mempunyai keturunan. Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda mati dibedakan dari benda hidup
karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum tersebut. Kera,
tumbuh-tumbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh-contoh benda hidup. Sementara
itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh-contoh benda mati.
|
Anggota/aspek yang dilaporkan |
Benda hidup dapat dikelompokkan lagi menjadi binatang
dan tumbuh-tumbuhan. Pengelompokan itu dilakukan karena keduanya berbeda
dalam beberapa hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke
tempat lain. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan
darah, tetapi hidup. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat melakukan sesuatu yang
sangat penting yang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan
dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan binatang tidak. Rumput, gandum,
dan tanaman keras adalah jenis tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak semua
tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh karena
itu, tumbuh-tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan tumbuh-tumbuhan tidak
berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah mempunyai bunga, tetapi jamur,
lumut, dan pakis tidak.
|
Anggota/aspek yang dilaporkan |
Selanjutnya, binatang dapat dibagi menjadi vertebrata
dan invertebrata. Vertebrata mempunyai tulang belakang yang meliputi manusia,
burung, anjing, katak, dan lain-lain, sedangkan invertebrata tidak mempunyai
tulang belakang yang meliputi ubur-ubur,
kupu-kupu, dan laba-laba. Terdapat lima kelompok vertebrata, yaitu mamalia,
burung, amfibia, reptilia, dan ikan.
|
Contoh Laporan
Hasil Observasi
PENGARUH
CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN
TANAMAN KACANG HIJAU
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam
ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin,
cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling
mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis. Hasil fotosintesis dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh
karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
1.2 Tujuan
dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tujuan kami
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
b.
Ingin mengetahui dan mengkaji masalah
pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman kacang hijau.
c.
Ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
1.2.2 Manfaat
Manfaat dari kegiatan pengamatan ini adalah agar
kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup,
tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman.
1.2.3 Variabel
a.
Variabel kontrol, meliputi: media
tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
b.
Variabel bebas, meliputi: suhu
udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
c.
Variabel terikat, meliputi: jumlah
daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Banyak
faktor yang memengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah
faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya,
kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak dipengaruhi
oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut memengaruhi.
Menurut literatur perkecambahan dipengaruhi oleh
hormon auksin, jika melakukan
perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok,
hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika
pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang terang perkecambahan
akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga disebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika
terkena cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke
atas
Sinar
matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan
tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang
tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat di
tempat gelap. Etiolasi = fenomena yang diperlihatkan
tumbuhan yang tumbuh dalah gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang,
dan daun kecil. (www.kamusilmiah.com)
Dampak
tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak
berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi
gelap juga memacu produksi hormon auksin.
Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung
batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.
Istilah auksin berasal dari bahasa Yunani
yaitu auxien yang berarti
meningkatkan. Auksin ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa
pascasarjana di negeri Belanda, yang menemukan bahwa suatu
senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Fenomena
pembengkokan ini dikenal dengan istilah fototropisme.
Senyawa ini banyak ditemukan Went didaerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya
pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari. Dan hasil
penelitian beliau, pada tahun 1928 produksi auksin
terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain
itu, enzim riboflavin pada ujung
batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim
yang membentuk pembentukan asam indo
asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang
tampak layu karena mengandung banyak air.
Akibat
tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama mengkerut
lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. Selain
itu, Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam proses pembentukan akar lazim, yang membantu
mengimbangkan pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan
bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila
daun muda dan kuncup, yang mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah
pembentukan akar akan berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan membentuk akar
sering terjadi kembali.
1.2 Hipotesis
1.
Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman
yang terkena sinar matahari.
2.
Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar
matahari.
3.
Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang
terkena sinar matahari.
4.
Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat,
sedangkan warna daun tanaman yang terkena sinar matahari berwarna hijau.
5.
Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena
sinar matahari.
BAB
III
METODE
PENGAMATAN
3.1 Waktu
Kegiatan
ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agutus s.d.
12 agutus 2009
3.2
Tempat
Laboratorium IPA SMA Negeri 3 Jambi
3.3
Alat
Dan Bahan
1.
3 buah gelas aqua.
2.
Kapas secukupnya.
3.
Beberapa bibit tanaman kacang
hijau.
4.
Air secukupnya.
5.
Spidol.
3.4 Cara kerja
1.
Rendamlah beberapa bibit tanaman
kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat.
2.
Pilihlah bibit tanaman kacang
hijau yang tumbuh untuk ditanam.
3.
Siapkanlah 3 buah gelas aqua.
4.
Tulislah pada gelas aqua yang
pertama dengan tulisan “pot 1”, gelas aqua yang kedua dengan tulisan “pot 2”,
dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan “pot 3”.
5.
Letakanlah beberapa kapas bengan
ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas aqua.
6.
Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi
dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang hijau.
7.
Letakanlah gelas aqua yang pertama
pada tempat yang terkena cahaya matahari dan gelas aqua yang kedua di tempat
yang redup ( tidak terkena cahaya secara langsung), dan gelas aqua yang ketiga
di tempat gelap yang sama sekali tidak terkena cahaya matahari.
8.
Siramilah ketiga gelas aqua
tersebut dengan jumlah air yang sama banyak (secukupnya) secara rutin setiap
pagi dan sore.
9.
Amatilah pertumbuhan ketiga
tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan data-data yang ada pada tabel yang
sudah disediakan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1
(POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)
Usia tanaman (hari ke-…)
|
Jumlah
daun
|
Tinggi batang (cm)
|
Keadaan/kualitas tanaman
|
1
|
0
|
0,3
|
Tanaman segar, daun berwarna hijau
tua, batang tanaman tumbuh ke atas, hanya saja pertumbuhan tanaman sangat
terhambat, tanaman juga agak layu karena mendapatkan terlalu banyak sinar
matahari.
|
2
|
0
|
0,6
|
|
3
|
0
|
1,9
|
|
4
|
1
|
3
|
|
5
|
2
|
6
|
|
6
|
2
|
9,2
|
|
7
|
2
|
15
|
Tabel 2
(POT 2 diletakkan di tempat yang redup)
Usia tanaman (hari ke-…)
|
Jumlah
daun
|
Tinggi batang (cm)
|
Keadaan/kualitas tanaman
|
1
|
0
|
0,5
|
Tanaman segar, daun berwarna hijau
tua, batang tanaman tumbuh ke atas.
|
2
|
0
|
1.3
|
|
3
|
1
|
5
|
|
4
|
1
|
11
|
|
5
|
2
|
18,3
|
|
6
|
2
|
20,5
|
|
7
|
2
|
22,7
|
Tabel 3
(POT 3 diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari)
Usia tanaman (hari ke-…)
|
Jumlah
daun
|
Tinggi batang (cm)
|
Keadaan/kualitas tanaman
|
1
|
0
|
0,7
|
Tanaman
sedikit layu, daun berwarna hijau kekuning-kuningan dan telihat pucat, batang
tanaman tumbuh melengkung, pertumbuhan tanaman berjalan dengan sangat cepat.
|
2
|
1
|
3,4
|
|
3
|
1
|
7,9
|
|
4
|
2
|
12
|
|
5
|
2
|
19,1
|
|
6
|
2
|
22
|
|
7
|
2
|
24,1
|
4.2 Pembahasan
Tanaman
kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap)
pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari
maupun di tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh
sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh
yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang.
Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh.
Akan
tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu
juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta
berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman
tidak mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu
menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki
kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena
tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati
karena tidak mendapat sumber makanan.
Sedangkan
tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di
tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena
mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua.
Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan
dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan
cukup sinar matahari untuk pembentukan
klorofil dari karboidrat.
Berbeda
lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman
ini sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna
daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena
tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon
auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil/pendek. Dengan
demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil
pengamatan,
dapat disimpulkan bahwa:
1.
Tanaman etiolasi memiliki tinggi
batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena cahaya matahari.
2.
Tanaman etiolasi nampak lebih layu
daripada tanaman yang terkena sinar matahari
3.
Kedua tanaman memiliki jumlah daun
yang sama banyak, yaitu 2 helai.
4.
Sinar matahari merupakan salah
satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
5.2 Saran
Di muka
bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita
menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau
tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini.
Semoga laporan hasil pengamatan tenang “Pengaruh
Cahaya Matahari
terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kacang Hijau“ bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.